Senin, 22 April 2013

ASESMEN PROTOFOLIO


ASESMEN PROTOFOLIO

A.     PENGANTAR
Salah satu prinsip penilaian adalah bersifat menyeluruh artinya menyangkut semua aspek kepribadian siswa yakni aspek produk dan proses belajar. Penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa dapat dijaring melalui berbagai asesmen. Asesmen portofolio merupakan asesmen otentik yang menggambarkan kemampuan belajar siswa sengan bukti-bukti yang diseleksi bersam oleh siswa dan guru.
B.     URAIAN MATERI
            Bukti-bukti yang dikumpulkan dalam portofolio merupakan hasil seleksi bersama antar siswa dan guru yang dianggap karya terbaik dan berarti bgai siswa. Kumpulan karya siswa yang akan dikumpulakn sebgaai dokumen portofolio terlebih dahulu direviu oleh guru, sehingga bersama guru siswa dapat menentukan bukti-bukti nyata yang menggambarkan perkembangan dirinya. Contoh pekerjaan siswa ini memberikan dasar bagi pertimbangan kemajuan belajarnya dan dapat dikomunikasikan kepada siswa, orangtua serta pihak yang berkepentingan.
            Portofolio sebagai asesmen otentik dapat diguanakan untuk berbagai keperluan, yaitu mendokumentasikan kmajuan siswa selama kurun waktu tertentu, mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki, membangkitkan lepercayaan diri dan motivasi untuk belajr, mendorong tanggungjawab siswa untuk belajar
            Keuntungan portofolio sebagai asesmen otentik antara lain sebagai berikut:
1.      Kemajuan belaja siswa dapat terlihat jelas, misalnya serangkaian kumpulan jurnal dan laporan percobaan siswa dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan siswa dalam membuat laporan
2.      Menekankan pada hasil pekerjaan terbaik siswa dapat serta memberikan pengaruh positif dalam belajar. Seleksi karya terbaik siswa melibatkan siswa sehingga siswa merasa dihargai
3.      Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar daripada membandingkan dengan pekerjaan orang lain
4.      Siswa dilatih untuk menentukan karya terbaik
5.      Memberikan kesempatan kepada siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu
6.      Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa kepada siswa itu sendiri, orangtua, serta pihak lain yang terkait.


Guru dapat mengumpulkan portofolio melalui berbagai cara. Cara yang dipaki harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, tingkatan siswa, dan jenis kegiatan yang dilakukan.
Berikut ini adalah model portofolio IPA SD ynag berisi contoh pekerjaan siswa
1.      Hasil ulangan
2.      Uraian tertulis hasil kegiatan percobaan sederhana
3.      Gambar-gambar dan laporan lisan
4.      Produk berupa hasil pekerjaan proyek
5.      Laporan kelompok dan foto kegiatan siswa
6.      Respon terhadap pertanyaan open-ended atau masalah pekerjaan rumah
7.      Salinan piagam penghargaan

Selanjutnya contoh-contoh pekerjaan tersebut disimpan dalam satu tempat khusus (file folder) untuk setiap siswa. Ketika diperlukan, portofolio siswa dapat dengan mudah digunakan. Kejujuran siswa dalam melaporkan rekaman dan dokumentasi belajarnya serta kejujuran guru dlam menilai kemampuan siswa sesuai dengan yang telah disepakati merupakan syarat dilaksanakannya asesmen portofolio.
Ada pun bentuk-bentuk asesmen portofolio diantaranya sebagai berikut:
1.      Catatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian mengenai perilaku siswa. Khususnya selama berlangsungnya proses pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan, dan lembar rekaman kejadiannya
2.      Ceklis atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan yang hendak dicapai siswa
3.      Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa
4.      Respon-rspon siswa terhadap pertanyaan
5.      Tes skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya tes hasil belajar, PR, LKS, laporan kegiatan lapangan.

Jenis bukti yang dikumpulkan dalam portofolio bergantung pada tujuan portofolio itu sendiri. Misalnya di kelas 1 SD siswa belajar sains dengan beberapa kompetensi diantaranya siswa mengenal anggota tubuh manusia melalui pengamatan gambar, siswa mengetahui fungsi masing-masing anggota tubuh, serta siswa dapat mengidentifikasi cara memelihara kesehatan anggota tubuh. Untuk mengumpulkan bukti bahwa siswa telah menguasai ketiga komponen tersebut, jenis portofolio yang dikumpulkan harus mengacu pada ketiga komponen tersebut. Misalnya laporan lisan siswa tentang kebiasaannya menggosok gigi di rumah merupakan bukti kompetensi ketiga.
Terdapat tiga langkah dalam menerapkan portofolio yaitu:
1.      Tahap persiapan yang meliputi:
a.       Menentukan jenis portofolio yang akan dikembangkan
b.      Menentukan tujuan penyusunan portofolio
c.       Emilih kategori-kategori pekerjaan yang akan dimasukkan portofolio
d.      Meminta sswa untuk memilih tugas-tugas yang akan akan dimasukkan portofolio
e.       Guru mengembangkan rubrik untuk menyekor pekerjaan siswa. Rubrik merupakan kriteria penilaian yang menjadi patokan dalam menentukan kualitas portofolio. Rubrik dapat disepakati bersama oleh guru dan siswa.

2.      Mengatur portofolio
Portofolio diatur sesuai kesepakatan selama satu semester. Siswa harus diinformasikan bahwa semua tugas atau beberapa tugas tersebut akan dijadikan bukti portofolio. Tugas-tugas yang dijadikan dokumen harus sesuai tujuan portofolio kemudian ditata dan diorganisir sesuai dengan ciri khas pribadi masing-masing. Portofolio dapat disimpan dalam folder khusus untuk setiap siswa. Setiap bukti pekerjaan siswa yang masuk dan telah dipilih diberi tanggal.

3.      Pemberian nilai akhir portofolio
Bagian akhir yaitu menilai portofolio yang lengkap. Aspek yang dinilai meliputi isi portofolio dan kelengkapan portofolio, meliputi pemberian sampul nama pengembang dan perencana (siswa dan guru), daftar isi serta refleksi diri.
CONTOH IMPLEMENTASI PORTOFOLIO
Mata pelajaran             : SAINS
Kelas/semester            : 1(satu)/gasal 2007
Sekolah                       : SD laboraturium UPI
Langkah-langkah penyusunan portofolio
a.       Persiapan, meliputi:
·         Menentukan jenis portofolio yang akan dikembangkan yaitu portofolio individu.
·         Menentukan tujuan portofolio yaitu mengetahui gambaran perkembangan pemahaman siswa tentang sains , mengetahui peningkatan aktifitas belajar siswa , serta mengetahui perkembangan kemandirin siswa dalam mengajarkan tugas-tugas sains.
·         Memeilih kategori-kategori pekerjaan yang akan dijadikan dokumen bukti portofolio, misalnya hasil test formatif, hasil observasi guru tentang aktifitas belajar, hasil pengamatan guru tentang kemandirian , hasil wawancara guru dsb.
·         Meminta siswa untuk memilih tugas-tugas yang akan dimasukan dalam portofoio.
·         Guru mengembangkan rubik untuk menyekor pekerjaan siswa. Rubik merupakan criteria penilaian yang menjadi paokan dalam menentukan kualitas portofolio.
·         Memutusan bagaimana penilaian portofolio yang sudah lengkap dan terorganisasi dengan baik (nilai akhir portofolio).
b.      Mengatur portofolio
Siswa mengumpulkan dan mengkoleksi portofolio selama satu semester. Tgas-tugas yang akan dijadikan bukti dalam portofoli dimasukan dalam file folder. Setiap bukt yang dikumpulkan harus diberi tanggal. Selanjutnya siswa menata dan mengorganisir tugas-tugas yang sudah terkumpul . untuk kelas satu dapat dibantu oleh guru.
c.       Memutuskan bagaimana portofolio tersebut dinilai. Penilaian akhir portofolio meliputi si yang mengacu pada rubik yang telah dibuat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar